(Penelitian
Tindakan kelas)
PROPOSAL
Upaya
Menigkatkan Kemampuan Membilang Melalui Bermain Dengan Papan Flanel Di PAUD
Annashiruddin Usia 4-5 Tahun”.Jakarta Selatan
Disusun guna memenuhi tugas perkuliahan
mata kuliah Metodologi Penelitian
Oleh :
NAMA : Siti Komariah
NPM : 201584000
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA
NEGARA JAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melalui
Pendidikan Anak
Usia Dini diharapkan
terbentuk suatu generasi
penerus yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
sangat diperlukan bagi pembangunan bangsa dan
negara. Hal ini sejalan dengan
tujuan pendidikan nasional yang
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan
Nasional
sebagai berikut :
“Pendidikan
Anak Usia Dini berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, 6 kreatif,
mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
Tujuan program
kegiatan belajar anak di PAUD adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah
perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh
anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya.
Salah satu bidang pengembangan
KBM di PAUD yaitu bidang pengembangan kognitif.
Pengembangan kognitif dapat diperloleh melalui kegiatan berhitung, membilang,
mengelompokkan, mengenal bentuk, membedakan sesuatu dan lain-lain. Berdasarkan
pengamatan guru bidang pengembangan kognitif merupakan salah satu materi yang
sulit dipahami oleh anak terutama dalam kegiatan membilang. Sebagai seorang
baru hendaknya pandai-pandai memilih strategi pembelajaran dan media
pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Pendidikan Anak Usia
Dini
membutuhkan cara atau metode menyenangkan dan media yang bersifat kongkrit.
Oleh karena itu, anak-anak PAUD
membutuhkan media dalam pembelajaran di kelasnya.
Penggunaaan suatu media dalam pelaksanaan pengajaran
bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektifitas dan
efisiensi pencapaian tujuan. Bahan pelajaran yang
dimanipulasikan dalam bentuk media pengajaran menjadikan siswa
seolah-olah bermain asyik dan bekerja dengan suatu media itu akan
lebih menyenangkan mereka khususnya
bagi Anak Usia
Dini, dan sudah tentu pengajaran
akan menjadi benar-benar bermakna. Disamping itu
pemilihan strategi mengajar perlu juga diperhatikan sebagai penentu
keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Salah satu strategi
mengajar yang mulai menggairahkan anak dalam belajar adalah dengan menggunakan
berbagai macam alat peraga yang akan digunakan untuk meningkatkan minat
membilang anak adalah dengan menggunakan papan flanel.
Salah satu prinsip pembelajaran di PAUD
Annashiruddin
adalah bermain sambil belajar. Oleh karena itu penggunaan papan flanel ini juga
dilakukan dengan bermain. Sehingga minat membilang anak dapat ditingkatkan
melalui bermain dengan papan flanel.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka
dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar kelompok A masih
mengalami kesulitan dalam membilang
angka.
2.
Pemberian stimulasi khususnya dalam membilang angka, guru hanya menggunakan lembar kerja (LK), karena
seharusnya gurumenggunakan media yang menarik.
3.
Anak tidak maksimal dalam mengikuti pembelajaran, sehingga kemampuan mengenal
bilangan masih kurang.
4. Anak kesulitan dalam mengenal warna. C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih ini fokus dalam
permasalahan utama dan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi tulisannya
pada judul “Upaya Menigkatkan Kemampuan Membilang Melalui Bermain Dengan Papan
Flanel Di PAUD Annashiruddin Usia 4-5 Tahun”.Jakarta Selatan 2016/2017.
D. Perumusan
Masalah
Sesuai
dengan latar belakang masalah sebagaimana diungkapkan di atas, maka dapat
dibuatkan rumusan permasalahan penelitian, yaitu :
1.
Bagaimanakah upaya meningkatkan
kemampuan membilang angka 1 – 10 melalui bermain dengan papan flanel pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin ?
2.
Seberapa
efektifkah papan flanel dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin
?
E. Manfaat Penelitian
Berkaitan
dengan latar belakang dan perumusan
masalah tersebut diatas, maka
tujuan peneliti
adalah :
1.
Untuk meningkatkan
kemampuan membilang anak melalui bermain dengan papan flanel pada
anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin.
2.
Untuk mengetahui
penggunaan papan flanel dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan pada
anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin.
Penelitian ini
diharapkan bermanfaat diantaranya bagi guru sebagai pendidik istitusi dan
pendidikan secara umum.
a. Manfaat bagi guru diantaranya sebagai
berikut :
1. Menambah wawasan guru tentang
stimulant yang tepat dalam merangsang dan meningkatkan minat membilang anak.
2. Menambah wawasan guru tentang
metode-metode yang tepat dalam meningkatkan minat membilang anak.
3. Memberikan wawasan kepada guru tentang
media pembelajaran yang tepat untuk kegiatan membilang.
4. Memberi wawasan pada guru tentang
hambatan-hambatan yang terjadi pada kegiatan membilang benda-benda.
5. Memberikan pengetahuan pada guru agar
selalu menjalin hubungan dengan siswa.
b. Manfaat bagi institusi, khususnya di
PAUD Annashiruddin yaitu sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan
membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang
meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kognitif bahasa,
fisik/ motorik, kemandirian dan seni musik, siap memasuki pendidikan dasar.
c. Manfaat bagi pendidikan secara umum
yaitu mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab memiliki
pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang
mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
BAB
II
A.
Kajian
Pustaka
1.
Pengertian
Bermain
a.
Bermain merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan
hasil akhir.Dunia anak merupakan dunia bermain. Menurut Piaget dalam Mayesty,
yang dikutip oleh Yuliani Nurani Sujiono bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan berulang –ulang dan menimbulkan kesenangan bagi diri seseorang.
b. Bermain adalah kegiatan yang terjadi secara
alamiah pada anak-anak tidak perlu dipaksa untuk bermain, bermain berguna untuk
emmbantu anak-anak memahami dan mengungkapkan dunianya baik dalam taraf
berfikir maupun perasaan. Bermain memberi anak perasaan menguasai (masterya)
atau mampu mengendalikan hal-hal yang ada dalam dunianya. Bermain mencakup
penggunaan symbol, tindakan atau obyek yang punya arti untuk diri mereka
sendiri. Karena bermain tidak terkait pada realitas maka dimungkinkan bagi anak
untuk merubah-rubah menatanya, dimana hal ini juga penting dalam perkembangan
pemahaman mereka, sama halnya dengan perkembangan kreativitas menurut Mayke
Sugianto T (1995).
c. 2. Pengertian Media
Pembelajaran
Media berasal
dari bahasa latin merupakan
bentuk jamak
dari medium
yang berarti perantara yang
dipakai untuk menunjukkan alat
komunikasi. Secara harfiah media
pengirim ke penerima pesan.
Media menurut Briggs dalam
Dinje Borman Rumumpuk (1988:7), media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar.
Media pembelajaran/ Alat peraga adalah
semua alat yang digunakan oleh guru untuk menerangkan atau memperagakan pelajaran
didalam proses belajar mengajar menurut Anggani Sudono (1995).
Media
pendidikan atau
pengajaran didefinisikan
Gagne dan Reiser
dalam Dinje Borman Rumumpuk (1988 : 3), media sebagai alat
fisik dimana pesan-pesan interaksional
dikomuniksikan. Jadi
seorang insruktur 1 buku
cetak, pertunjukkan film
atau tape recorder pesan
inreraksional dianggap sebagai
media selanjutnya Dinje
Borman Rumumpuk (1988 : 6) mendefinisikan media
pengajaran sebagai alat
baik hard ware maupun
software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan tujuannya
untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Ditinjau dari pendapat di
atas maka yang dimaksud media adalah suatu alat pembelajaran yang
digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran,
dimana dengan menggunakan media
siswa mampu menerima materi
yang disampaikan oleh guru. Jadi dengan menggunakan media dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan materi, begitu juga siswa
dapat lebih mudah untuk menerimanya yang akhirnya tujuan pembelajaraan
dapat tercapai dengan baik.
Sebagai
seorang guru tentu saja
harus dapat menetapkan media
apa yang paling tepat dan
sesuai dengan tujuan tertentu,
suatu kondisi belajar peserta
didik, dan untuk suatu
penggunaan strategi dan metode
yang telah dipilih. Berbagai jenis media pengajaran
adalah penting untuk diketahui guru, lebih baik lagi
jika guru-guru itu memiliki kemampuan untuk membuat suatu media pengajaran yang
dibutuhkannya, sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan baik sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
B.
Kerangka
Berpikir Tindakan
Menurut Maemunah Hasan “Kenalkan bayi
dengan angka- angka 1-10 “. Memperkenalkan angka sejak usia dini, juga awal
anak belajar berhitung, karena pembeljaran terhadap kemampuan mengenal lambang
blangan termasuk dalam aspek pengembangan kognitif. Usia dini atau prasekolah
merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki
anak-anak. Upaya mengembangkan ini dapat dilakukan berbagai cara termasuk
melalui bermain dengan papan flanel. Bermain dengan papan flanel di PAUD tidak
hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, juga kesiapan mental sosial dan
emosional, tetapi kemampuan kognitif lebih dominan. Oleh karena itu dalam
pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, berfariasi dan menyenangkan.
Bermain papan flanel merupakan bagian
dari kegiatan belajar mengajar yang sangat tepat untuk diterapkan, hal ini
berkaitan dengan perkembangan kognitif pada anak melalui bermain papan flanel
pemahaman anak terhadap konsep – konsep bilangan menjadi jelas, bahkan bermain
kartu angka ini dapat mempermudahkan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
a.
Manfaat
bermain papan flanel
1.
Papan flanel memiliki
efek yang positif pada skor kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia
dini.
2.
Pembelajaran dengan
menggunakan papan flanel dapat meningkatkan pemaparan kognitif pada anak usia dini.
3.
Penerapan papan flanel
dapat melatih ketrampilan anak sehingga kegiatan belajar mengajar lebih
menggembirakan.
b.
Pengertian
Bermain Papan Flanel
Bermain papan flanel adalah kegiatan
bermain dengan kain flanel yang berbentuk segi empat dan diisi dengan bermacam
– macam bentuk bilangan atau angka, secara sendiri-sendiri atau berkelompok
untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Maemunah Hasan memperkenalkan angka
sejak usia dini adalah awal anak berhitung.
Bermain papan flanel pada anak usia dini
adalah kegiatan belajar konsep mengenal angka melalui aktifitas bermain dalam
kehidupan sehari-hari dan bersifat alamiah, sedangkan tujuan bermain papan
flanel di PAUD agar anak dapat berfikir logik dan sistematis, memiliki
keterampilan berhitung yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
memahami konsep ruang dan waktu.
Selain itu bermain papan flanel daoat
memiliki daya abstraksi dan apresiasi serta membangun daya kreatifitas
imajinasi anak, adapun sejumlah ketrampilan dalam bermain papan flanel adalah
menyusun pola, penyortiran, dan pengelompokan, mengurutkan dan mencocokan,
belajar konsep angka dan pemecahan masalah.
C.
Hipotesis
Tindakan
Menurut Tadkirotunyang dikutip oleh
Firmanawaty angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu
obyek yang terdiri dari angka-angka. Seperti contoh bilangan 10 dapat ditulis
dengan dua angka 1 dan angka 0 .
Papan flanel dapat merangsang anak
agar lebih cepat mengenal angka, membuat minat anak semakin kuat menguasai
konsep bilangan serta merangsang kecerdasan dan ingatan anak. Dengan papan
flanel membuat anak dapat mengurutkan angka 1, 2, 3, sampai dengan angka 10.
Sesuai dengan petujuk Depdiknas,
setiap pengelola tenaga pendidik PAUD, wajib menggariskan tentang karakteristik
pengembangan intelektual anak, khususnya pada anak 4-6 tahun, yaitu:
1). Menyebut dan membilang 1-20
2). Memahami lambang bilangan.
3). Menghubungkan konsep dengan
lambang bilangan.
Berdasarkan pengertian menurut arti kata di atas dapat dikatakan
bahwa upaya peningkatan hasil belajar siswa adalah suatu tindakan yang
dilakukan guru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan
pengetahuan dan keterampilan siswa yang ditunjukan dengan nilai.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Tujuan
Penelitian
1.
Membantu
program pemerintah dalam mencerdaskan bangsa khususnya Pendidikan Anak Usia
Dini
2.
Membantu
anak didik dalam mengembangkan potensi, baik psikis, dan fisik yang meliputi
moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik,
dan kemandirian agar anak siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
B.
Setting Penelitian
a) Tempat pelaksanaan
Penelitian
tindakan kelas dilaksanakan di BKB
PAUD Annashiruddin Bulan Oktober
– Desember 2017.
1) Penulis
ingin meningkatkan prestasi belajar kelas A
usia 4-5 tahun terutama menghitung bilangan 1 -10 dengan
menggunakan media papa flanel.
2) Di
BKB PAUD Annashiruddin pembelajaran kemampuan
menghitung bilangan 1 - 10 masih kurang diminati
siswa .
3)
Di BKB PAUD Annashiruddin
prestasi belajar dalam kemampuan menghitung bilangan 1 -
10 masih rendah. b).
Waktu Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan
dalam waktu 3 bulan yaitu bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember
2017, dengan jadwal terlampir.
C. Metode Penelitian
Permasalahan yang
dihadapi adalah bahwa siswa kelas A
usia usia 4-5tahun di BKB PAUD Annashiruddin masih kesulitan untuk menghitung bilangan 1 -
10. Berdasarkan kenyataan tersebut
maka penulis dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas dalam
pembelajaran guna peningkatan kemampuan menghitung
bilangan 1-10 .
Dengan menggunakan media papan
flanel pada kelas A usia
4-5 tahun di BKB PAUD Annashiruddin sehingga
diharapkan siswa
mampu dan
terampil menghitung bilangan 1 - 10.
D. Langkah-langkah
Penelitian
Untuk menetapkan keabsahan data agar sesuai
dengan tujuan dan maksud penelitian diperlukan tehnik pemeriksaan
data. Pelaksanaan tehnik pemeriksaan data
didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, antara lain :
a.
Melakukan pengamatan terus menerus dan mendetail dimaksudkan agar
peneliti mengamati secara cermat, terperinci dan mendalam.
b. Melakukan Trianggulasi,
yaitu dengan mengadakan :
1.
Cek –Ricek, dalam hal ini dilakukan pengulangan kembali terhadap informasi yang
diperoleh melalui berbagai metode, sumber data, waktu maupun
setting.
2.
Cross Cheking, dalam hal ini dilakukan checking antar teknik pengumpul
data yang diperoleh sebelum dan sesudah tindakan dilakukan. Data yang
diperoleh dipadukan untuk diambil kesimpulan.
3.
Peer Debriefing, untuk ini informasi dari lapangan dibawa
dalam forum diskusi pada setiap akhir pengumpulan data kepada
teman sejawat atau guru yang lain.
Langkah –
langkah yang dilakukan
dalam menganalisis data dalam
penelitian ini adalah dengan
analisis deskriptif komparatif
yaitu dengan membandingkan hasil perolehan tindakan per siklus,
cara menganalisis data – data yang telah dikumpulkan, mengkaji data
tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, data hasil peningkatan
ditampilkan dengan deskriptif kuantitatif yaitu menampilkan perolehan
hasil tindakan dengan angka – angka. Jika subyek telah
berhasil melakukan dengan benar sesuai indikator yang telah
ditentukan maka tindakan dianggap berhasil dan jika belum sesuai
dengan kriteria yang ditentukan maka tindakan diulang dengan siklus
selanjutnya sampai tindakan berhasil sesuai kriteria dari indikator
keberhasilan yang ditentukan.
Permasalahan yang dihadapi adalah
rendahnya penguasaan materi tentang kemampuan menghitung bilangan 1 - 10.
Kegiatan khusus yang mejadi perhatian adalah penggunaan media
gambar berseri untuk meningkatkan kemampuan menghitung bilangan
1 - 10 pada siswa Kelas A usia 4-5 tahun di
BKB PAUD Annashiruddin.
Untuk
merangsang agar siswa
aktif dalam pembelajaran
serta untuk menemukan ide-ide atau gagasan
dalam kemampuan menghitung
bilangan 1 - 10 dalam menggunakan media papan flanel,
dimaksudkan untuk meningkatkan
prestasi dan motivasi belajar
siswa dalam menghitung
bilangan 1 - 10 baik secara individu
maupun kelompok, dibuatlah tahapan yang dibagi dalam
beberapa siklus sebagai berikut :
1.
Siklus I
a.Perencanaan:
1) Mempersiapkan
fasilitas dan sarana prasarana pendukung yang diperlukan
di kelas seperti media pembelajaran dalam hal ini media papan flannel.
2) Mempersiapkan
contoh cara menghitung dengan bantuan papan flanel.
3) Mempersiapkan
skenario untuk memotivasi anak
supaya bisa menghitung
bilangan 1 - 10 sesuai media papan flanel yang ditunjukkan.
b. Pelaksanaan
:
1) Apersepsi
tentang materi media papan flanel .
2) Menunjukkan
media papan flanel pada anak.
3) Meminta
pada subyek untuk mengamati media papan flanel yang ditunjukkan
4) Meminta
pada anak untuk menghitung dengan
menggunakan media
papan flanel yang
ditunjukkan
5) Evaluasi
hasil kerja anak .
c. Pengamatan
1)
Mengamati secara langsung cara kerja
subyek dalam menghitung bilangan 1 - 10 dengan media papan
flanel yang ditunjukkan.
2) Evaluasi hasil kerja anak .
d. Refleksi 1) Mengadakan
evaluasi apakah meningkatkan kemampuan menghitung bilangan 1 – 10 meningkat.
2) Mengambil
kesimpulan perlu tidaknya tindakan diulang berdasarkan keberhasilan dari
indikator penelitian yang telah ditetapkan
2. Siklus
II
a. Perencanaan:
1) Mempersiapkan
fasilitas dan sarana prasarana pendukung yang diperlukan di kelas
seperti media pembelajaran dalam hal ini media papa flanel .
2) Mempersiapkan
contoh penggunaan media papa flanel sederhana dengan
bahasa yang mudah dipahami anak.
3) Mempersiapkan
skenario untuk memotivasi anak
supaya bisa mampu
menceritakan media papan flanel yang ditunjukkan
b. Pelaksanaan:
1) Apersepsi
tentang materi contoh menghiutung menggunakan media papa flanel .
2) Menunjukkan
media papan flanel pada anak.
3) Meminta
pada anak untuk mengamati media
papan flanel yang ditunjukkan.
4) Meminta
pada anak untuk menghitung
bilangan 1 – 10 dengan menggunakan
media papan flanel yang ditunjukkan
5) Evaluasi
hasil kerja siswa
c. Pengamatan
1) Mengamati
secara langsung perilaku siswa terhadap materi yang disampaikan
.
2) Menganalisa
pengaruh media papan flanel dalam meningkatkan kemampuan
menghitung bilangan 1 - 10 bagi siswa kelas A
usia 4-5 tahun
di
BKB PAUD Annashiruddin.
3) Mengevaluasi
kerja anak .
d. Refleksi
1) Mengevaluasi
hasil tindakan pada siklus ke I
2) Mengevaluasi
kegiatan yang dilakukan siswa
dan memberikan
tindak lanjut dari kegiatan tersebut.
3) Evaluasi
dilakukan untuk memonitor hasil
pengajaran menghitung bilangan 1 - 10
dengan media papan
flanel .
4) Mendiagnosa
keadaan awal dan kesulitan yang dialami
siswa.
Pembuatan
Laporan tindakan : Laporan dibuat setelah tindakan dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan dianggap berhasil .
3.Siklus
lll
a.
Perencanaan
Merupakan pendalaman materi yang
telah diberikan pada siklus 1dan siklus
2 yang akan dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
b.
Pelaksnaan
Difokuskan pada aspek perkembangan
sosial emosional anak. Tindakan siklus
3 merupakan hasil akhir dari proses pembelajara pada siklus 1 dan 2.
c. Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan dan
mencatat semua hal yang diperlukan,
selama tindakan pelaksaan berlangsung. Untuk mengetahui berhasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar
dilakukan tes praktek. Tes
praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam hal kerja sama dalam hal kemampuan sosil emosionalnya.
d.Refleksi
Peneliti dan pengamat mendiskusikan
hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, selama proses pembelajaran
penelitian telah berjalan sesuai yang telah diharapkan, maka peneliti dan
pengamat merasa sudah cukup untukmelakukan penelitian karena sudah memenuhi
target yang diharapkan.
E.Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah
anak kelompok A usia 4-5 tahun di BKB PAUD Annashiruddin tahun ajaran 2017/2018,
yang berjumlah 26 siswa terdirin dari 15 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.
F. Tekhnik Pengumpulan
Data
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
1.
wawancara
Adalah pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Agar wawancara terarah pada pokok
pembicaraan, maka disusun pedoman wawancara secara singkat dan jeas.
2.
Observasi
Merupakan tekhnik pengumpulan data dengan
cara mengamati kejadian dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal
yang akan diteliti dan diamati.
3.
Dokumentasi
Merupakan pengumpulan data mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan variable yang berupa lembar kerja anak, RPPH, silabus,
foto dan lembar penilaian.
4.
Catatan Lapangan
Digunakan untuk mencatat temuan pembelajan
yang diperoleh peneliti dalam lembar observasi, berupa aktifitas anak dan
permasalahan yang dihadapi.
G.
Tekhnik Analisa Data
Analisis
yang digunakan menggunakan tekhnik analisis interaktif melalui pendekatan
kualitatif yaitu dengan perhitungan distrbusi frekwensi. Analisis data
dilakukan terus menerus sampai tuntas, sehingga data nya jelas.
1.
Reduksi Data
Data
perlu dicatat secara rinci dan teliti, jumlahnya cukup banyak yang diperoleh
.Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting.
2.
Deskripsi Data
Setelah
data direduksi, maaka selanjutnya adalah mendiskripsikan data, dalam penelitian
kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table atau grafik. Melalui
penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar