Welcome to my bloq... ^-^ Samika ^-^ STKIP KUSUMA NEGARA^_^

Minggu, 07 Januari 2018

Upaya Menigkatkan Kemampuan Membilang Melalui Bermain Dengan Papan Flanel Di PAUD Annashiruddin Usia 4-5 Tahun”.Jakarta Selatan (PTK)



(Penelitian Tindakan kelas)
PROPOSAL
Upaya Menigkatkan Kemampuan Membilang Melalui Bermain Dengan Papan Flanel Di PAUD Annashiruddin Usia 4-5 Tahun”.Jakarta Selatan
Disusun guna memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Metodologi Penelitian


Oleh :
                                           NAMA       : Siti Komariah
                                           NPM          : 201584000
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA NEGARA JAKARTA
2018




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Melalui   Pendidikan  Anak Usia Dini  diharapkan   terbentuk   suatu   generasi   penerus   yang   memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang sangat diperlukan bagi pembangunan bangsa    dan   negara.  Hal   ini  sejalan  dengan    tujuan pendidikan     nasional   yang  tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU  RI) Nomor 20 tahun   2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut :      
            “Pendidikan Anak Usia Dini berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka  mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi      peserta   didik   agar   menjadi   manusia   yang   beriman   dan   bertaqwa   kepada    Tuhan   Yang   Maha   Esa,   berakhlak   mulia,   sehat,   berilmu,   cakap,   6 kreatif,   mandiri   dan   menjadi   warga   negara    yang   demokratis   serta   bertanggung  jawab”.
Tujuan program kegiatan belajar anak di PAUD adalah untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Salah satu bidang pengembangan KBM di PAUD yaitu bidang pengembangan kognitif. Pengembangan kognitif dapat diperloleh melalui kegiatan berhitung, membilang, mengelompokkan, mengenal bentuk, membedakan sesuatu dan lain-lain. Berdasarkan pengamatan guru bidang pengembangan kognitif merupakan salah satu materi yang sulit dipahami oleh anak terutama dalam kegiatan membilang. Sebagai seorang baru hendaknya pandai-pandai memilih strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Pendidikan Anak Usia Dini membutuhkan cara atau metode menyenangkan dan media yang bersifat kongkrit.  Oleh karena itu, anak-anak PAUD  membutuhkan media   dalam   pembelajaran di kelasnya. Penggunaaan suatu media dalam pelaksanaan pengajaran bagaimanapun    akan membantu kelancaran, efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan.   Bahan pelajaran   yang dimanipulasikan dalam bentuk media pengajaran   menjadikan siswa seolah-olah bermain asyik dan bekerja dengan suatu media itu  akan   lebih   menyenangkan   mereka   khususnya   bagi   Anak   Usia Dini, dan  sudah  tentu pengajaran akan menjadi benar-benar bermakna. Disamping itu pemilihan strategi mengajar perlu juga diperhatikan sebagai penentu keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Salah satu strategi mengajar yang mulai menggairahkan anak dalam belajar adalah dengan menggunakan berbagai macam alat peraga yang akan digunakan untuk meningkatkan minat membilang anak adalah dengan menggunakan papan flanel.
            Salah satu prinsip pembelajaran di PAUD Annashiruddin adalah bermain sambil belajar. Oleh karena itu penggunaan papan flanel ini juga dilakukan dengan bermain. Sehingga minat membilang anak dapat ditingkatkan melalui bermain dengan papan flanel.                                                                                                                        
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Sebagian besar kelompok A masih mengalami kesulitan dalam     membilang angka.
2. Pemberian stimulasi khususnya dalam membilang angka, guru hanya    menggunakan lembar kerja (LK), karena seharusnya gurumenggunakan media yang menarik.
3. Anak tidak maksimal dalam mengikuti pembelajaran, sehingga kemampuan mengenal bilangan masih kurang.
    4. Anak kesulitan dalam mengenal warna.                                                                   C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih ini fokus dalam permasalahan utama dan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi tulisannya pada judul “Upaya Menigkatkan Kemampuan Membilang Melalui Bermain Dengan Papan Flanel Di PAUD Annashiruddin Usia 4-5 Tahun”.Jakarta Selatan 2016/2017.

D.   Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah sebagaimana diungkapkan di atas, maka dapat dibuatkan rumusan permasalahan penelitian, yaitu :
1.      Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan membilang angka 1 – 10 melalui bermain dengan papan flanel pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin ?
2.      Seberapa efektifkah papan flanel dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan  pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin ?
E.   Manfaat Penelitian
Berkaitan   dengan latar belakang dan  perumusan  masalah   tersebut   diatas,   maka   tujuan peneliti adalah  :
1.       Untuk meningkatkan kemampuan membilang anak melalui bermain dengan papan flanel pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin.
2.      Untuk mengetahui penggunaan papan flanel dalam mengembangkan kemampuan mengenal bilangan pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Annashiruddin.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat diantaranya bagi guru sebagai pendidik istitusi dan pendidikan secara umum.
      a.    Manfaat bagi guru diantaranya sebagai berikut :
1.    Menambah wawasan guru tentang stimulant yang tepat dalam merangsang dan meningkatkan minat membilang anak.
2.    Menambah wawasan guru tentang metode-metode yang tepat dalam meningkatkan minat membilang anak.
3.    Memberikan wawasan kepada guru tentang media pembelajaran yang tepat untuk kegiatan membilang.
4.    Memberi wawasan pada guru tentang hambatan-hambatan yang terjadi pada kegiatan membilang benda-benda.
5.    Memberikan pengetahuan pada guru agar selalu menjalin hubungan dengan siswa.
      b.    Manfaat bagi institusi, khususnya di PAUD Annashiruddin yaitu sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional, kognitif bahasa, fisik/ motorik, kemandirian dan seni musik, siap memasuki pendidikan dasar.
      c.    Manfaat bagi pendidikan secara umum yaitu mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.


BAB II
A.                Kajian Pustaka
1.      Pengertian Bermain
a.                   Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.Dunia anak merupakan dunia bermain. Menurut Piaget dalam Mayesty, yang dikutip oleh Yuliani Nurani Sujiono bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang –ulang dan menimbulkan kesenangan bagi diri seseorang.
b.         Bermain adalah kegiatan yang terjadi secara alamiah pada anak-anak tidak perlu dipaksa untuk bermain, bermain berguna untuk emmbantu anak-anak memahami dan mengungkapkan dunianya baik dalam taraf berfikir maupun perasaan. Bermain memberi anak perasaan menguasai (masterya) atau mampu mengendalikan hal-hal yang ada dalam dunianya. Bermain mencakup penggunaan symbol, tindakan atau obyek yang punya arti untuk diri mereka sendiri. Karena bermain tidak terkait pada realitas maka dimungkinkan bagi anak untuk merubah-rubah menatanya, dimana hal ini juga penting dalam perkembangan pemahaman mereka, sama halnya dengan perkembangan kreativitas menurut Mayke Sugianto T (1995).                       
c.       2. Pengertian  Media Pembelajaran
                        Media  berasal   dari   bahasa   latin   merupakan   bentuk     jamak  dari      medium yang berarti   perantara   yang   dipakai   untuk   menunjukkan   alat   komunikasi.   Secara harfiah   media   pengirim      ke   penerima   pesan.
   Media   menurut     Briggs   dalam  Dinje Borman Rumumpuk (1988:7), media adalah segala alat fisik yang dapat  menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar.  
Media pembelajaran/ Alat peraga adalah semua alat yang digunakan oleh guru untuk menerangkan atau memperagakan pelajaran didalam proses belajar mengajar menurut Anggani Sudono (1995).
Media     pendidikan     atau  pengajaran     didefinisikan   Gagne     dan  Reiser   dalam    Dinje Borman Rumumpuk (1988 : 3), media sebagai alat fisik dimana  pesan-pesan     interaksional    dikomuniksikan.      Jadi  seorang    insruktur   1  buku   cetak,  pertunjukkan     film    atau  tape  recorder    pesan   inreraksional    dianggap sebagai     media     selanjutnya     Dinje  Borman Rumumpuk (1988 : 6) mendefinisikan media    pengajaran    sebagai    alat  baik   hard   ware    maupun  software   yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan tujuannya untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Ditinjau dari pendapat di atas maka yang dimaksud media adalah suatu  alat pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran,   dimana   dengan   menggunakan   media   siswa   mampu  menerima   materi  yang   disampaikan oleh guru. Jadi dengan menggunakan media dapat mempermudah    guru dalam menyampaikan materi, begitu juga siswa dapat lebih mudah untuk  menerimanya yang akhirnya tujuan pembelajaraan dapat tercapai dengan baik.
Sebagai   seorang   guru   tentu   saja   harus   dapat   menetapkan   media   apa  yang   paling   tepat   dan   sesuai   dengan   tujuan   tertentu,   suatu   kondisi   belajar  peserta   didik,   dan   untuk   suatu   penggunaan   strategi   dan   metode   yang   telah   dipilih. Berbagai jenis media pengajaran adalah penting untuk diketahui guru,     lebih baik lagi jika guru-guru itu memiliki kemampuan untuk membuat suatu media pengajaran yang dibutuhkannya, sehingga pembelajaran dapat tercapai  dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
B.     Kerangka Berpikir Tindakan
           Menurut Maemunah Hasan “Kenalkan bayi dengan angka- angka 1-10 “. Memperkenalkan angka sejak usia dini, juga awal anak belajar berhitung, karena pembeljaran terhadap kemampuan mengenal lambang blangan termasuk dalam aspek pengembangan kognitif. Usia dini atau prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya mengembangkan ini dapat dilakukan berbagai cara termasuk melalui bermain dengan papan flanel. Bermain dengan papan flanel di PAUD tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, juga kesiapan mental sosial dan emosional, tetapi kemampuan kognitif lebih dominan. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, berfariasi dan menyenangkan.
           Bermain papan flanel merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar yang sangat tepat untuk diterapkan, hal ini berkaitan dengan perkembangan kognitif pada anak melalui bermain papan flanel pemahaman anak terhadap konsep – konsep bilangan menjadi jelas, bahkan bermain kartu angka ini dapat mempermudahkan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
a.      Manfaat bermain papan flanel
1.      Papan flanel memiliki efek yang positif pada skor kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia dini.
2.      Pembelajaran dengan menggunakan papan flanel dapat meningkatkan pemaparan kognitif pada anak usia dini.
3.      Penerapan papan flanel dapat melatih ketrampilan anak sehingga kegiatan belajar mengajar lebih menggembirakan.
b.      Pengertian Bermain Papan Flanel
     Bermain papan flanel adalah kegiatan bermain dengan kain flanel yang berbentuk segi empat dan diisi dengan bermacam – macam bentuk bilangan atau angka, secara sendiri-sendiri atau berkelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Maemunah Hasan memperkenalkan angka sejak usia dini adalah awal anak berhitung.
     Bermain papan flanel pada anak usia dini adalah kegiatan belajar konsep mengenal angka melalui aktifitas bermain dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat alamiah, sedangkan tujuan bermain papan flanel di PAUD agar anak dapat berfikir logik dan sistematis, memiliki keterampilan berhitung yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memahami konsep ruang dan waktu.
     Selain itu bermain papan flanel daoat memiliki daya abstraksi dan apresiasi serta membangun daya kreatifitas imajinasi anak, adapun sejumlah ketrampilan dalam bermain papan flanel adalah menyusun pola, penyortiran, dan pengelompokan, mengurutkan dan mencocokan, belajar konsep angka dan pemecahan masalah.

C.    Hipotesis Tindakan
           Menurut Tadkirotunyang dikutip oleh Firmanawaty angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu obyek yang terdiri dari angka-angka. Seperti contoh bilangan 10 dapat ditulis dengan dua angka 1 dan angka 0 .
           Papan flanel dapat merangsang anak agar lebih cepat mengenal angka, membuat minat anak semakin kuat menguasai konsep bilangan serta merangsang kecerdasan dan ingatan anak. Dengan papan flanel membuat anak dapat mengurutkan angka 1, 2, 3, sampai dengan angka 10.
           Sesuai dengan petujuk Depdiknas, setiap pengelola tenaga pendidik PAUD, wajib menggariskan tentang karakteristik pengembangan intelektual anak, khususnya pada anak 4-6 tahun, yaitu:
           1). Menyebut dan membilang 1-20
           2). Memahami lambang bilangan.
           3). Menghubungkan konsep dengan lambang bilangan.
Berdasarkan pengertian menurut arti kata di atas dapat dikatakan bahwa upaya peningkatan hasil belajar siswa adalah suatu tindakan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan siswa yang ditunjukan dengan nilai.
                

BAB III
  METODE PENELITIAN
A.    Tujuan Penelitian
1.      Membantu program pemerintah dalam mencerdaskan bangsa khususnya Pendidikan Anak Usia Dini
2.      Membantu anak didik dalam mengembangkan potensi, baik psikis, dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan kemandirian agar anak siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
B.  Setting Penelitian
            a)  Tempat pelaksanaan
Penelitian    tindakan   kelas  dilaksanakan   di  BKB PAUD Annashiruddin  Bulan Oktober – Desember 2017.
      1)   Penulis ingin meningkatkan prestasi belajar  kelas A usia 4-5 tahun terutama menghitung bilangan 1 -10 dengan menggunakan media papa flanel.
      2)   Di BKB PAUD Annashiruddin   pembelajaran kemampuan menghitung bilangan 1 - 10  masih   kurang   diminati siswa .
      3)  Di BKB PAUD Annashiruddin  prestasi   belajar  dalam kemampuan menghitung bilangan 1 - 10   masih rendah.                                                                        b). Waktu Pelaksanaan
      Penelitian dilaksanakan dalam waktu 3 bulan yaitu bulan  Oktober sampai  dengan bulan Desember 2017, dengan jadwal terlampir.

C. Metode Penelitian
            Permasalahan   yang  dihadapi   adalah   bahwa   siswa kelas A usia usia 4-5tahun di BKB PAUD Annashiruddin  masih kesulitan untuk menghitung bilangan 1 - 10. Berdasarkan   kenyataan   tersebut   maka   penulis   dalam   melaksanakan   penelitian   tindakan   kelas    dalam  pembelajaran  guna peningkatan kemampuan   menghitung bilangan 1-10 . Dengan menggunakan   media papan flanel pada   kelas  A usia 4-5 tahun di BKB PAUD Annashiruddin sehingga  diharapkan     siswa    mampu     dan   terampil       menghitung bilangan 1 - 10.      

D. Langkah-langkah Penelitian
            Untuk menetapkan keabsahan data agar sesuai dengan tujuan dan maksud  penelitian diperlukan tehnik pemeriksaan data. Pelaksanaan tehnik pemeriksaan  data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, antara lain :
                  a.  Melakukan pengamatan terus menerus dan mendetail dimaksudkan agar  peneliti mengamati secara cermat, terperinci dan mendalam.
                  b. Melakukan Trianggulasi, yaitu dengan mengadakan :
                  1.  Cek –Ricek, dalam hal ini dilakukan pengulangan kembali terhadap informasi yang diperoleh melalui berbagai metode, sumber data,    waktu maupun setting.
                  2.  Cross Cheking, dalam hal ini dilakukan checking antar teknik  pengumpul data yang diperoleh sebelum dan sesudah tindakan  dilakukan. Data yang diperoleh dipadukan untuk diambil kesimpulan. 
                  3.  Peer Debriefing, untuk ini informasi dari lapangan dibawa dalam    forum diskusi pada setiap akhir pengumpulan data kepada teman sejawat   atau guru yang lain.

            Langkah    –  langkah    yang   dilakukan   dalam   menganalisis    data  dalam   penelitian   ini  adalah   dengan   analisis   deskriptif   komparatif   yaitu   dengan membandingkan hasil perolehan tindakan per siklus, cara menganalisis data – data  yang telah dikumpulkan, mengkaji data tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, data hasil peningkatan ditampilkan dengan deskriptif kuantitatif yaitu  menampilkan perolehan hasil tindakan dengan angka – angka.    Jika subyek telah berhasil melakukan  dengan benar sesuai indikator yang telah ditentukan  maka tindakan dianggap berhasil dan jika belum sesuai dengan  kriteria yang ditentukan maka tindakan diulang dengan siklus selanjutnya sampai  tindakan berhasil sesuai kriteria dari indikator keberhasilan yang ditentukan.

            Permasalahan yang dihadapi  adalah rendahnya penguasaan  materi tentang kemampuan menghitung bilangan 1 - 10. Kegiatan khusus yang mejadi perhatian adalah penggunaan media gambar    berseri untuk meningkatkan kemampuan menghitung bilangan 1 - 10 pada siswa Kelas A usia 4-5 tahun di BKB PAUD Annashiruddin.
            Untuk     merangsang     agar   siswa    aktif  dalam    pembelajaran     serta  untuk  menemukan ide-ide  atau   gagasan    dalam   kemampuan       menghitung bilangan 1 - 10 dalam    menggunakan  media papan flanel, dimaksudkan   untuk   meningkatkan   prestasi  dan   motivasi   belajar   siswa   dalam   menghitung bilangan 1 - 10 baik   secara   individu  maupun     kelompok, dibuatlah tahapan yang dibagi dalam beberapa siklus sebagai berikut :
1. Siklus I     
a.Perencanaan:
                  1)   Mempersiapkan fasilitas dan sarana   prasarana pendukung yang            diperlukan di kelas seperti media pembelajaran dalam hal ini media       papan flannel.  
                  2)   Mempersiapkan contoh cara menghitung dengan bantuan papan                        flanel.
                  3)   Mempersiapkan skenario untuk memotivasi    anak supaya bisa menghitung bilangan 1 - 10   sesuai media papan flanel  yang       ditunjukkan.

b. Pelaksanaan :
                  1)   Apersepsi tentang materi media papan flanel .
                  2)   Menunjukkan media papan flanel  pada anak.
                  3)   Meminta pada subyek untuk mengamati  media papan flanel  yang        ditunjukkan
                  4)   Meminta pada anak untuk menghitung dengan menggunakan    media papan flanel  yang ditunjukkan         
                  5)   Evaluasi hasil kerja anak .
c. Pengamatan              
                   1)  Mengamati secara langsung cara kerja   subyek dalam menghitung         bilangan 1 - 10 dengan media papan flanel  yang ditunjukkan.
                  2) Evaluasi hasil kerja anak .
     
d. Refleksi                                                                                           1)   Mengadakan evaluasi apakah meningkatkan kemampuan     menghitung bilangan 1 – 10 meningkat.
                  2)   Mengambil kesimpulan perlu tidaknya tindakan diulang berdasarkan     keberhasilan dari indikator penelitian yang telah  ditetapkan
      2. Siklus II
a. Perencanaan:
                  1)   Mempersiapkan fasilitas dan sarana prasarana pendukung yang diperlukan di kelas seperti media pembelajaran dalam hal ini media       papa flanel .
                  2)   Mempersiapkan contoh penggunaan media papa flanel  sederhana         dengan bahasa yang mudah dipahami anak.
                  3)   Mempersiapkan skenario untuk memotivasi anak supaya bisa     mampu menceritakan  media papan flanel  yang ditunjukkan
b. Pelaksanaan:               
                  1)   Apersepsi tentang materi contoh menghiutung menggunakan media      papa flanel .
                  2)   Menunjukkan media papan flanel  pada anak.
                  3)   Meminta pada anak untuk mengamati media papan flanel  yang             ditunjukkan.
                  4)   Meminta pada anak untuk menghitung bilangan 1 – 10 dengan menggunakan media papan flanel  yang ditunjukkan
                  5)   Evaluasi hasil kerja siswa
c. Pengamatan             
                  1)   Mengamati secara langsung perilaku siswa  terhadap materi yang           disampaikan .
                  2)   Menganalisa  pengaruh media papan flanel dalam meningkatkan            kemampuan menghitung bilangan 1 - 10   bagi siswa   kelas A usia 4-5   tahun di BKB PAUD Annashiruddin.
                  3)   Mengevaluasi kerja anak .
d. Refleksi              
                  1)   Mengevaluasi hasil tindakan pada siklus ke I
                  2)   Mengevaluasi      kegiatan   yang    dilakukan siswa   dan              memberikan     tindak  lanjut  dari   kegiatan tersebut.
                  3)   Evaluasi   dilakukan   untuk  memonitor   hasil   pengajaran        menghitung bilangan 1 - 10       dengan     media papan flanel .
                  4)   Mendiagnosa     keadaan   awal   dan  kesulitan  yang dialami siswa.
            Pembuatan  Laporan tindakan : Laporan   dibuat setelah tindakan    dilaksanakan    sesuai dengan rencana dan dianggap berhasil .          

3.Siklus lll
a. Perencanaan
            Merupakan pendalaman materi yang telah diberikan pada siklus 1dan          siklus 2 yang akan dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan   Pembelajaran Harian (RPPH).
b. Pelaksnaan
            Difokuskan pada aspek perkembangan sosial emosional anak. Tindakan      siklus 3 merupakan hasil akhir dari proses pembelajara pada siklus 1        dan 2.
c. Pengamatan
            Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang          diperlukan, selama tindakan pelaksaan berlangsung. Untuk mengetahui         berhasil tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes             praktek. Tes praktek dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui     kemampuan anak dalam hal kerja sama dalam hal kemampuan sosil    emosionalnya.
d.Refleksi
            Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan, selama proses pembelajaran penelitian telah berjalan sesuai yang telah diharapkan, maka peneliti dan pengamat merasa sudah cukup untukmelakukan penelitian karena sudah memenuhi target yang diharapkan.
E.Sumber Data
            Sumber data penelitian ini adalah anak kelompok A usia 4-5 tahun di BKB PAUD Annashiruddin tahun ajaran 2017/2018, yang berjumlah 26 siswa terdirin dari 15 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.
F. Tekhnik Pengumpulan Data
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1.      wawancara
Adalah pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Agar wawancara terarah pada pokok pembicaraan, maka disusun pedoman wawancara secara singkat dan jeas.
2.      Observasi
Merupakan tekhnik pengumpulan data dengan cara mengamati kejadian dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diteliti dan diamati.
3.      Dokumentasi
Merupakan pengumpulan data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan variable yang berupa lembar kerja anak, RPPH, silabus, foto dan lembar penilaian.
4.      Catatan Lapangan
Digunakan untuk mencatat temuan pembelajan yang diperoleh peneliti dalam lembar observasi, berupa aktifitas anak dan permasalahan yang dihadapi.
G. Tekhnik Analisa Data
            Analisis yang digunakan menggunakan tekhnik analisis interaktif melalui pendekatan kualitatif yaitu dengan perhitungan distrbusi frekwensi. Analisis data dilakukan terus menerus sampai tuntas, sehingga data nya jelas.
1.      Reduksi Data
Data perlu dicatat secara rinci dan teliti, jumlahnya cukup banyak yang diperoleh .Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting.
2.      Deskripsi Data
Setelah data direduksi, maaka selanjutnya adalah mendiskripsikan data, dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table atau grafik. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami.


                                                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar